Terlihat dari kepanjangannya, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau biasa disebut UMKM adalah sebuah usaha kecil. Namun siapa sangka bahwa peran yang dilakukan oleh UMKM sangat besar terhadap perekonomian Indonesia. UMKM merupakan usaha produktif yang biasanya dimiliki oleh perorangan ataupun badan usaha yang telah terdaftar sebagai usaha mikro.
Jenis-jenis usaha yang tergolong kedalam UMKM cukup beragam seperti sablon kaos, kedai makanan, toko kelontong, bahkan sampai tukang potong ayam termasuk UMKM. Tak heran jika angka UMKM di Indonesia tinggi, hal ini dikarenakan sebagian besar kegiatan masyarakat sangat erat kaitannya dengan transaksi yang dilakukan UMKM. Berikut 5 fakta menarik si kecil pendorong ekonomi Indonesia (UMKM) yang wajib kamu ketahui:
1. Sebanyak 99% sektor perekonomian Indonesia didominasi UMKM
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah bahwa sebanyak 99,99% usaha berasal dari UMKM atau sebanyak 64,2 juta. Terlihat juga dari kontribusi UMKM yang konstan untuk PDB yaitu sekitar Rp7.034,1 triliun pada tahun 2019.
2. Adanya UMKM Mampu mengurangi angka pengangguran
Besar nya kontribusi yang dilakukan oleh UMKM tentunya diikuti oleh perluasan daya serap tenaga kerja yang dibutuhkan. Sebanyak 117 juta pekerja telah diserap pada usaha UMKM.
3. Sekitar 8 juta UMKM telah go online
Semakin pesat perkembangan teknologi saat ini dimanfaatkan dengan sangat baik oleh para pelaku usaha UMKM. Kemudahan bertransaksi secara online dilakukan oleh UMKM untuk mendapatkan pelanggan. Apalagi keterbatasan pandemi yang dihadapi pada tahun 2020 membuat UMKM harus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi dengan cara berjualan online. Transformasi digital yang dilakukan UMKM tentunya mendapat dukungan dari pemerintah dan marketplace ternama Indonesia.
4. UMKM sebagai salah satu peran penting bangkitnya perekonomian Indonesia sejak krisis 1998
Jika kita melihat kilas balik tentang peristiwa yang terjadi pada tahun 1998, perekonomian Indonesia saat itu sedang mengalami krisis yang cukup parah. Mata uang rupiah anjlok, bangkrutnya usaha, dan ekonomi yang hancur. Menurut Kajian yang dilakukan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia dan Bank Indonesia diketahui bahwa terjadi peningkatan UMKM pasca krisis 1998. Sebanyak 107 juta tenaga kerja telah dibutuhkan sampai tahun 2012.
5. UMKM lebih tahan banting dan bertahan
Banyak orang yang penasaran mengapa UMKM lebih bisa bertahan bahkan dalam kondisi ekonomi sedang sulit. Hal tersebut dikarenakan UMKM tidak terlalu banyak membutuhkan banyak modal dan tidak bergantung pada mata uang asing.
Namun perlu diketahui juga bahwa penting untuk tetap melakukan antisipasi akan adanya kemungkinan buruk yaitu bangkrut atau kehilangan modal. Antisipasi dapat dilakukan para pelaku usaha dengan cara memiliki laporan keuangan yang baik. Financial Startup by Aktivamu kini hadir sebagai penyedia template keuangan otomatis yang khusus dibuat untuk UMKM. Terdapat 3 laporan keuangan diantaranya laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Penggunaannya pun menggunakan Excel dan Google sheet sehingga lebih praktis dan mudah.
Demikian fakta menarik dari kehadiran UMKM bagi perekonomian Indonesia. Jadi gimana, tertarik menjadi pengusaha di sektor UMKM ?