Jika Anda sering melakukan transaksi jual beli online, pasti cukup familiar dengan istilah dropshipper dan reseller. Kedua istilah tersebut banyak digunakan pada kegiatan bisnis online sebagai proses penjualan. Dropship dan reseller termasuk kedalam jenis penjualan secara tidak langsung.
Dropshipper adalah sebuah kegiatan menjual barang orang lain tanpa harus melakukan stok. Artinya, dropshipper membantu sistem penjualan suatu bisnis dalam hal promosi, lalu untuk pengiriman barang dilakukan langsung oleh pemilik bisnis. Dropshiper disebut juga sebagai perantara yang menghubungkan pembeli dan pemilik barang.
Sedangkan pengertian dari reseller adalah seseorang yang menjual dan melakukan promosi barang melalui stok barang. Umumnya reseller bekerja sama dengan pemilik barang dengan cara membeli barang dalam jumlah besar lalu dijual kembali kepada konsumen. Reseller membutuhkan modal yang cukup besar untuk digunakan dalam membeli barang dan memperoleh harga diskon dari pemilik barang.
Hal lain yang membedakan dropship dan reseller yaitu terletak pada modal yang dibutuhkan. Sistem dropship tidak membutuhkan modal dan hanya perlu melakukan promosi yang lebih luas. Sedangkan reseller membutuhkan modal yang cukup besar dikarenakan harus melakukan pembelian dan menyediakan stok dari pemilik barang.
Dari segi keuntungan, dropship hanya mendapatkan komisi beberapa persen dari pihak pemilik barang. Sesuai dengan modal yang dikeluarkan, reseller tentunya memiliki keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dropshiper. Hal ini dikarenakan reseller mendapatkan harga khusus dari pemilik barang dan berhak menjual barangnya kembali dengan harga yang akan mereka tetapkan.
Pada proses pemasaran yang dijalankan, reseller melakukan strategi pemasaran yang lebih detail dan komplek baik secara online maupun direct selling (penjualan langsung). Sedangkan dropshipper melakukan pemasaran hanya melalui platform media sosial seperti instagram, tiktok, facebook, dan lainnya.
Terakhir, jika dilihat dari segi risiko dalam berjualan maka sistem reseller termasuk sistem yang cukup tinggi risiko penjualannya. Hal ini dikarenakan reseller mengharuskan untuk stok barang, sehingga penjualan barang pun tidak sepenuhnya habis terjual dalam satu waktu. Sedangkan dropshipper tidak perlu melakukan stok barang.
Diatas adalah beberapa informasi terkait perbedaan dropshipper dan reseller. Agar pengembangan bisnis dapat terus dilakukan dengan baik dan lancar, Anda dapat memanfaatkan tools keuangan yaitu Aktivamu.
Financial Startup by Aktivamu adalah template keuangan otomatis yang menyediakan 3 laporan keuangan yaitu laporan laba rugi, arus kas, dan neraca. Selain laporan keuangan, Aktivamu juga menyediakan fitur manajemen utang piutang, pencatatan stok dan persedian, perhitungan PPN, dan lain sebagainya.
Demikian informasi tentang dropshipper dan reseller, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda!